Menjadi yang terbaik adalah cita-cita mereka yang hidup dalam dunia yang sangat kompetitif. Bagi mereka yang hidup biasa saja, biasanya mengimpikan paling tidak menjadi lebih baik daripada apa yang ada sekarang ini. Sebuah impian & cita-cita yang sangat manusiawi, para mujahiddin mungkin pengecualian – mereka mempunyai impian yang lebih tinggi daripada sekedar terbaik duniawi.
Banyak hal yang mungkin dilakukan untuk mewujudkan cita & impian tersebut, sekolah & menuntut ilmu merupakan pola paling konvensional untuk meraih cita. Bagi dunia usaha yang sangat kompetitif, selain kepandaian / penguasaan pengetahuan tentunya harus di dampingi dengan ke trampilan, kecekatan-an, effisiensi proses usaha di samping tentunya kemampuan untuk penguasaan pasar / medan melalui berbagai cara / teknik.
Secara sederhana dapat di rangkumkan bahwa ada tiga (3) hal utama yang akan sangat membantu kita untuk menjadi yang terbaik, yaitu, (1) pandai, (2) effisien, dan (3) pemimpin yang menguasai pasar / medan. Pertanyaan selanjutnya, apakah mungkin ke tiga (3) faktor utama ini dilakukan menggunakan / bertumpu pada teknologi informasi? Jawaban singkat-nya adalah “Dapat!”, bahkan jika anda cukup pandai maka seluruh proses bertumpu pada teknologi informasi akan jauh lebih effisien & murah di bandingkan dengan menggunakan metoda konvensional. Mari kita tela’ah lebih jauh berbagai konsep ril yang bertumpu IT yang memungkinkan kita bisa menjadi yang terbaik.
Menjadi lebih effisien merupakan strategi standar di dunia usaha & pada saat ini telah banyak di implementasikan. Contoh sederhana adalah di bidang finansial & accounting perusahaan (yang sudah sejak lama berkenalan dengan komputer), effisiensi bergerak ke Management Information System (MIS), yang di integrasikan dengan berbagai unit dalam perusahaan / institusi menjadi Enterprise Resource Planning (ERP), dan tidak lupa mempertajam ujung tombak untuk menembus & meng-create pasar menggunakan peralatan bantu seperti Customer Relationship Management (CRM). Dengan berbagai tools di atas, maka mekanisme internal sebuah institusi / badan usaha di mungkinkan untuk menjadi lebih effisien. Tentunya perlu di ingat bahwa amat sangat naif jika kita membeli peralatan / tools di atas tanpa menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di institusi / perusahaan agar dapat bersinergi secara optimal dengan dunia IT yang sangat maya & effisien. Mengubah paradigma berfikir & budaya manusia akan menjadi tantangan terberat dalam menginjeksi teknologi ke sebuah institusi / perusahaan (belum terhitung masalah palak memalak & korupsi jika hal ini dilakukan di instansi pemerintah).
Untuk menunjang transaksi usaha antar institusi / badan / perusahaan, kita pada hari ini mulai diperkenalkan dengan berbagai konsep tentang e-commerce, e-business, e-marketing, e-dll.Pada dasarnya ada dua (2) teknologi yang menjadi motor proses transaksi online tsb. Teknologi yang paling mendasar adalah teknik keamanan / network security. Tanpa ada rasa aman / jaminan ke amanan maka sulit sekali untuk memperoleh kepercayaan (trust) dari semua pelaku / pemain yang ada. Tanpa ada kepercayaan (trust) maka akan sulit untuk mengharapkan terjadinya transaksi. Network security sendiri dapat di implementasikan dalam bentuk firewall, maupun berbagai teknik untuk membuat terowongan yang aman melalui Internet menggunakan protocol seperti SSL. Teknik authentikasi yang dapat menjamin keabsahan si penerima / pengirim menjadi penting sekali, implementasi dalam bentuk Certificate Authority, Registratin Authority, & Public Key Infrastructure menjadi sebuah standar pada hari ini. Teknologi ke dua yang menjadi sangat strategis adalah teknik transaksi online, teknik yang paling sederhana adalah Electronic Data Interchange (EDI), yang kemudian berkembang di kemas oleh XML, WML dll. Semua di mungkinkan dengan dukungan teknik database yang kuat di belakang-nya.
Selain effisiensi, menjadi pandai merupakan strategi konvensional untuk menjadi yang terbaik. Konsep pemandaian berbasis IT telah banyak di kembangkan, mulai dari yang sederhana seperti Computer Based Learning, Computer Assisted Instruction (CAI), hingga yang lebih kompleks seperti pendidikan jarak jauh, distance learning, dan akhir-akhir ini yang tampaknya lebih dominan, yaitu Knowledge Based Management (KM). Gilanya, beberapa rekan seperti Knowledge Management Research Group (KMRG) di ITB yang di pimpin oleh Sdr. Ismail Fahmi melepaskan software digital library-nya secara gratis di http://gdl.itb.ac.id. Dengan adanya knowledge infrastructure yang saat ini mulai beroperasi, konsep-konsep pembelajaran yang biasanya teaching based & sangat sentralistik kepada figur guru & dosen menjadi kadaluarsa. Kurikulum nasional DIKNAS menjadi usang & lebih baik di tinggalkan saja. Konsep learning based menjadi lebih dominan, guru / dosen menjadi fasilitator saja.
Implementasi Knowledge Management di perusahaan akan mendorong competitiveness si perusahaan / institusi. Knowledge sharing di fasilitasi untuk kepentingan competitiveness institusi, yang pada akhirnya menjadikan institusi tidak hanya baik dalam effisiensi menjual servis ke masyarakat, tapi juga sebagai knowledge producer yang akan mendorong terciptanya pasar, demand & image di masyarakat akan kekuatan institusi tersebut. Knowledgeable leader merupakan typical leader di masa mendatang, seorang birokrat, administrator, manager hanya akan berada di belakang layar yang berfungsi mengeffisienkan kinerja institusi / perusahaan. Hanya knowledgeable leader yang akan berada di depan, di ujung tombak perusahaan / institusi dan mengarahkan si perusahaan menuju jalan yang lebih competitive & memenangkan kompetisi. Interaksi dengan masyarakat menjadi sangat penting sekali, kita tidak bisa hanya memberikan servis ke masyarakat / customer saja, edukasi, sosialiasi & interaksi dengan masyarakat akan memegang peranan penting untuk membangun komunitas yang berkiblat pada apa yang kita cita-citakan bersama. Kepiawaian si knowledgeable leader untuk menjadi public figure / public relation yang baik akan menentukan keberhasilan secara keseluruhan. Pertempuran tidak mungkin dimenangkan oleh mereka yang hanya effisien saja, hanya mereka yang effisien & smart yang akan menjadi pemenang.
Tampaknya sulit? Ah tidak juga. Pengalaman di lapangan menunjukan bahwa kunci utama dari semua ini adalah kemauan & keihlasan untuk berinteraksi, bersilaturahmi dengan sesama, dan ihlas men-share pengetahuan yang dimilikinya. Keaktifan untuk menjawab pertanyaan, memberikan komentar yang smart di berbagai mailing list Internet, dan masuk secara smart ke berbagai media menjadi kunci utama-nya. Proses ini berlangsung tidak dalam 1-2 hari saja, tapi dalam perioda lama beberapa bulan & tahun. Hati-hati, masyarakat / khalayak umum yang akan menilai anda di media Internet & media massa, bukan komisaris, pegawai & owner perusahaan anda. Masyarakat sangat kritis & terkadang sarkastik dalam menilai seseorang di media publik. Knowledgeable leader adalah mereka yang berhasil menggerakan publik & survive dari kawah Candradimuka publik di atas.